Mutis: the little scotland of Timor
Mutis: the little scotland of
Timor
1. Kawasan Hutan Homogen Ampupu diMutis.
Wilayah Mutis merupakan wilayah potensial dalam pengembangan usaha tani bagi masyarakat Timor selain lumbung ternak, mutis juga merupakan lumbung makanan bagi masyarakat diTimor. Hampir separuh komuditi yang diperoleh masyarakat dipasar-pasar tdisional diperoleh dari wilayah mutis baik baik mutis TTS maupun wilayah mutis Babnain di TTU. Katakan saja diMutis punya tanaman asli beberapa dan sangat menjanjikan untuk dibudidaya misalnya Jenis Kopi Arabica Mutis, Apel Mutis, Bawang, Polong-polongan, asam, sayur-sayuran, matu hutan, sapi dan sebagainya. Semuanya tumbuh dengan subur disini. Kalau mendengar Syair lagunya Koes ploes “ Kolam Susu” mungkin saya berpikir dahulu dia teropsesi dengan daerah ini sampai-sampai ‘tongkat kayu dan batu yang ditanam dapat berubah jadi tanaman” ahahahahaha..
By : Jecho Agu
Bae son bae tanah timor lebe
bae.....
Sepenggal
untaian melodi syahdu dalam syair Bolelebo yang menggambarkan rasa bangga dan
cinta yang membawahku kembali pada suatu peradaban di negri nusa lontar itu...Timor
tanah kelahiranku menuai rindu, membasuh perih melihat tanah yang berlimpah
madu yang susu yang terlupakan...
Suatu
perjalanan panjang dipulau timor dalam bagian risetku menghantarkan ku, tepat
pada akhir bulan desember 2016 lalu pada sebuah dusun kecil dipulau timor....Ya
itu adalah mutis, negri terjanji yang terlupakan dengan kekayaan susu dan madu
yang berlimpah. Sejenak tersandar dalam lamunan, merileksasi energi yang
terkuras akibat perjalan yang menantang dibawah spot hutan ampupu dengan
hamparan padang savana dihiasi gunung batu dan ternak sapi dan kuda berhamburan
laksana butir-butir mutiara didasar laut ingin rasanya hati ini meneriakan
ketidak adilan yang dialami saudara-saudaraku disana tapi apakah mungkin???
Konon, menurut masyarakat setempat, ada orang asing yang
pernah berkunjung ke kawasan mutis ini, lantas teringat perbukitan di
Skotlandia. Mereka lalu menjulukinya Mutis dengan julukan “ The little Scotland”.
Mutis ibarat telaga di gurun Pulau Timor yang tandus.
Padang rumput hijau laksana permadani, menghampar luas di atas bukit.
Rimbun pohon ampupu (Eucayptus
urophylla) berumur ratusan tahun, namun tetap berdiri
kokoh. Lumut janggut (usnea
barbabata) menggelayut riang diterpa angin serta kearifan
lokal masyarakat yang masih terjaga membuat tempat ini laksana oase
yang adalah penyangga kehidupan
masyarakat di Pulau Timor yang kering dan tandus. Ekosistem pada daerah
pegunungan memegang peranan yang sangat penting
guna mendukung ekosistem yang berkelanjutan khusunya pada daerah dataran
rendah dan pesisir. Ekosistem pada daerah dataran tinggi (Pegunungan) merupakan
kawasan penyangga kehidupan manusia secara umum. Untuk itu keberlanjutannya
harus dijaga dan dipelihara secara bijaksana.
Share,
Respect and Rise Together
Kawasan hutan
Mutis memiliki tipe vegetasi perwakilan hutan homogen dataran tinggi yang
didominasi berbagai jenis Flora maupun Fauna endemik Timor misalnya ampupu (Eucalyptus urophylla) dan Cendana (Santalum album), podocarpus sp,
casuarinas
junghuniana Mig dan Celtis
Wightii Planch sedangkan Jenis fauna yang terdapat pada kawasan
ini misalnya rusa Timor (Cervus timorensis), Kuskus, Biawak timor
(Varanus timorensis), Ular sanca
Timor (Phyton timorensis), punai
Timor (Treon psittacea), Betet Timor
(Apromictus jonguilaceus), pergam
Timor (Ducula cineracea), dll. Gunung
mutis terletak di bagian barat laut Pulau Timor, Secara administrasi berada
dalam dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor
Tengah Utara dengan puncak ketinggian 2.427 meter dpl. Gunung Mutis
terkenal dengan gunung-gunung batu marmernya yang oleh masyarakat setempat
disebut Faut Kanaf atau batu nama simbol kepercayaan masyarakat atoin
meto atau suku dawan diTimor yang merupakan suku tertua di pulau Timor.
Dalam konteks kawasan penyangga Kawasan Mutis menjadi sumber pemasok air utama,
bagi masyarakat dipulau timor yang dialiri dalam tiga Daerah Aliran Sungai
(DAS) besar di Pulau Timor yaitu Noelmina dan Noel Benain di bagian selatan dan
Noel Fail di bagian utara.
1. Kawasan Hutan Homogen Ampupu diMutis.
Konon kawasan hutan homogen ampupu yang terdapat diMutis ini
merupakan kawasan hutan Ampupu terluas di dunia. Menurut LIPI, pada
kawasan hutan mutis terdapat pohom Ampupu dengan ukuran diameter lingkaran batang terbesar di dunia mencapai
3, 75 m.
2. Padang Silvopasture Alam
Mutis
terkenal dengan daerah lumbung ternak dipulau Timur hal ini dikarenakan
masyarakat setempat sejak ribuan tahun lalu menerapkan sistem tradisional “suf” yang adalah bentuk kearifan masyarakat
dalam mengembalakan ternak baik sapi, kuda, babi, kambing, dll secara lepas
dengan pembuatan ranch peternakan secara alami yang dibatasi oleh kedua bukit yang
ditentukan oleh raja atau tobe (Kepala suku). Ranch yang ada
dimutis sama halnya dengan yang ada diAustralia namun model cara pengelolaannya
masih bersifat tradisional dengan menjaga kelestarian alam. Berada ditempat ini
serasa berada di Darwin atau Hawai dengan suguhan padang silvopasture.
3. Komuditi Unggulan
Wilayah Mutis merupakan wilayah potensial dalam pengembangan usaha tani bagi masyarakat Timor selain lumbung ternak, mutis juga merupakan lumbung makanan bagi masyarakat diTimor. Hampir separuh komuditi yang diperoleh masyarakat dipasar-pasar tdisional diperoleh dari wilayah mutis baik baik mutis TTS maupun wilayah mutis Babnain di TTU. Katakan saja diMutis punya tanaman asli beberapa dan sangat menjanjikan untuk dibudidaya misalnya Jenis Kopi Arabica Mutis, Apel Mutis, Bawang, Polong-polongan, asam, sayur-sayuran, matu hutan, sapi dan sebagainya. Semuanya tumbuh dengan subur disini. Kalau mendengar Syair lagunya Koes ploes “ Kolam Susu” mungkin saya berpikir dahulu dia teropsesi dengan daerah ini sampai-sampai ‘tongkat kayu dan batu yang ditanam dapat berubah jadi tanaman” ahahahahaha..
Hampir
keselurahan wilayah mutis memiliki kadar PH tanah netral dengan kisaran 6,0 – 7,0 dan
masyarakat diMutis memandafaatkan lahan mereka 2 kali selama setahunnya dalam
usaha tani mereka.... Itulah mutis Negeri yang berkelimpahan susu dan madu yang
saat ini dilupakan....
4. Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat
Hal
yang sangat ironis ketika kehidupan
masyarakat didaerah yang subur dengan sumber daya alam melimpah namun tingkat pertumbuhan
ekonomi dan sosialnya jauh dari batas kewajaran. Katakan saja wilayah kecamatan
Meomafo Barat , Kab Timor Tengah Utara dimana daerah ini masuk nominasi sebagai
daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi ke tiga diKabupaten TTU. Apa yang
salah sebenarnya? Tanah yang subur, Sumber Daya Alam yang melimpah, banyak
program pendampingan dan NGO disana namun toh mereka terus di dikotomi sebagai
darah miskin??? Ahhh....terkadang sungguh tak adil kalau dipikir tapi inilah
kenyataannya........Quo Vadis????..
“Semoga tidak ada lagi dusta
diantara kita dengan terus menjerumuskan masyarakat sebagai lahan investasi dan
memperkaya diri...”
Post a Comment